Antusiasme Menuju UNPSA 2017

By Admin

nusakini.com-- Bimbingan Teknis Keikutsertaan Inovasi Indonesia dalam United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2017 yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rabu (18/1) memikat seluruh peserta yang merupakan inovator dari berbagai Kementerian dan Lembaga serta Pemerintah Daerah. 

Lebih dari 200 peserta menghadiri acara bimbingan teknis tersebut. "Ini luar biasa bagi Kementerian PANRB. Kita melihat antusiasme yang cukup tinggi dari seluruh peserta. Ini di luar dugaan," ujar Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan Publik, Muhammad Imanuddin. 

Imanuddin mengatakan, Indonesia harus mentradisikan gelar juara inovasi pelayanan publik. Hal itu untuk membuktikan bahwa masyarakat di Indonesia tidak pernah berhenti berinovasi dalam hal apapun. "Di beberapa daerah, ternyata mereka terus berinovasi. Hal seperti ini perlu diapresiasi," tambah Imanuddin. 

Salah satu peserta dari Rumah Sakit Jiwa Menur Jawa Timur, Iskandar, mengatakan, sejauh ini persiapan yang dilakukan menuju UNPSA sudah mencapai 90%. RS Menur memiliki inovasi Multilevel Manajemen Pasung, yaitu cara cepat Jatim bebas dari pasung. "Kami berharap bisa mengantarkan Jawa Timur lolos di UNPSA untuk mewakili Indonesia," katanya. 

Peserta bintek lain, Dodi Sudenda, peserta dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat mengatakan bintek yang diselenggarakan Kementerian PANRB sangat baik, cara penyampaian nara sumbernya pun dapat dipahami. 

Dodi mengatakan, pihaknya mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Pada tahun 2015, kami dengan inovasi Sistem Intiplasma Pengembangan Kawasan Benih Ikan Patin di Kabupaten Subang. Kali ini kembali dipanggil untuk tingkat dunia. “Persiapan sudah kami lakukan dengan membentuk Tim IT dan penerjemah," papar Dodi. 

Kategori dan kriteria UNPSA 2017 terbagi atas tiga (3) kategori. Kategori 1, menjangkau kelompok masyarakat termiskin dan rentan melalui pelayanan dan partisipasi inklusif, kategori 2 mendorong transparansi, akuntabilitas dan integritas, dan kategori 3 inovasi dan keunggulan dalam pemberian pelayanan kesehatan.(p/ab)